SISTEM PENGUKURAN KWH METER
I.
Pengukuran Kwh Meter Satu Phasa.
Pada sistem
pengukuran energi listrik AC satu phasa diperlukan alat ukur energi listrik
yaitu KWH (KiloWatt Hour) meter elektromekanik atau KWH meter digital satu
phasa .
Konstruksi KWH
meter elektromekanik terdiri dari kumparan arus , kumparan tegangan , piringan aluminium yang
dapat berputar dan magnit permanent untuk pengereman.
Cara
kerja KWH meter elektromekanik adalah sbb :
Fluksi yang
dihasilkan oleh kumparan arus dan kumparan tegangan akan memotong tegak lurus
piringan aluminium sehingga akan terjadi ggl induksi dan timbul arus yang
mengelilingi fluksi utama sehingga
terjadi momen penggerak. Magnit pengerem bekerja sebagai rem arus pusar (arus
Eddy) yang akan menimbulkan momen lawan yang besarnya sebanding dengan
kecepatan putar piringan aluminium dan
berfunsi untuk melawan momen kelembaman piringan sehingga hubungan
antara kecepatan putar piringan dengan harga sesaat energi tetap proporsional.
II.
Pengukuran Energi Listrik Tiga Phasa.
Pada sistem
pengukuran energi listrik AC tiga phasa diperlukan alat ukur energi listrik
yaitu KWH (KiloWatt Hour) meter elektromekanik atau KWH meter digital tiga
phasa .
Adapun secara
prinsip cara kerja KWH meter elektromekanik tiga phasa sama dengan KWH meter
satu phasa.
Ada
dua cara dalam pengukuran energi listrik tiga phasa yaitu :
1.
Sistem pengukuran langsung
Sistem
pengukuran langsung digunakan untuk
pengukuran daya yang kecil dan tegangan rendah dan dalam prakteknya KWH meter
langsung dihubungkan ke jala-jala dan beban yang akan diukur energi listriknya.
2.
Sistem
pengukuran tidak langsung
Sistem
pengukuran tidak langsung digunakan untuk
pengukuran daya besar dan tegangan tinggi dan dalam prakteknya KWH meter
dihubungkan melalui transformator tegangan (PT) dan transformator arus (CT) ke
jala-jala dan beban yang akan diukur energi listriknya.
Pembacaan
KWH meter pada pengukuran tidak langsung adalah sbb:
a.
Pencatat
primer,
penunjukannya langsung sama dengan pada KWH meter sambungan langsung,
karena perbandingan transformator sudah diperhitungkan dalam perbandingan gigi
penggerak.
b.
Pencatat
semi primer, hasil pembacaan harus dikalikan dengan
perbandingan transformator arus untuk mendapatkan harga sebenarnya.
c.
Pencatat
sekunder, hasil pembacaan harus dikalikan
dengan perbandingan transformator arus dan transformator tegangan